Kamis, 30 Juli 2015

Berapa Rata Rata Ukuran Penis?


Ukuran penis mungkin bagi sebagian orang penting namun bagi sebagian orang lainnya tidak penting. Namun ukuran ini kadang menjadi masalah baik pada pria maupun pasangannya. Bahkan survei yang pernah dilakukan menyebutkan bahwa ukuran menjadi salah satu indikator kepuasan dalam berhubungan dan faktanya 85% wanita mengamini hal tersebut. Dan pria yang memiliki ukuran kecil pun cenderung tidak percaya diri dan faktanya sebagian besar pria khawatir akan ukuran penis. Namun apakah anda tahu berapa sebenarnya ukuran rata-rata? Untuk menjawab hal yang satu ini beberapa penelitian ilmiah dilakukan dengan harapan dapat menjawab pertanyaan banyak orang terkait berapa ukuran rata-rata. 
Penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata panjang dalam kondisi normal (tidak ereksi) berkisar 7-10 cm (2,8-3,9 inchi) dengan lingkar 9-10 cm (3,5-3,9 inchi). Sedangkan pada saat ereksi rata-rata panjang diperkirakan mencapai 12-16 cm (4,7-6,3 inchi) dengan lingkar 12 cm (4,7 inchi). 
Walupun ukuran ini didapatkan dengan menganalisis 16 data dari berbagai negara bukan berarti ini patokan karena perlu diingat bahwa ukuran ini tidak berlaku bagi semua individu di dunia bahkan setiap negara memiliki perbedaan signifikan terkait rata-rata ukuran penis. Untuk Indonesia sendiri belum diketahui ada tidaknya survei terkait rata-rata ukuran. 

Rokok Elektrik Aman atau Tidak?

Alih alih mengurangi kebiasaan merokok, rokok elektrik pertama kali diperkenalkan ke pasar Amerika Serikat pada tahun 2007. Kehadirannya pun disambut hangat bahkan di negara adidaya tersebut benda yang satu ini sangat populer. Namun apakah kepopulerannya memastikan bahwa benda ini tidak memiliki dampak yang buruk seperti pendahulunya?

Perangkat yang memiliki sebuah corong atau cartridge, sebuah alat penyemprot dan baterai ini ternyata tidak aman sepenuhnya bahkan para peneliti asal negara tersebut menyatakan bahwa keracunan akibat kontak langsung dengan cairan cartridge baik melalui dikonsumsi, inhalasi atau pernapasan dan paparan cairan pada kulit atau mata mereka mungkin saja terjadi.
Badan regulator makanan dan obat Amerika pun turut meneliti tingkat nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik. Hasilnya peneliti menemukan bahan kimia beracun termasuk karsinogen yaitu sebuah zat yang menyebabkan kanker. Bahkan badan regulator tersebut langsung mengeluarkan peringatan tentang potensi bahaya dari menggunakan e-rokok. 
Penelitan lainnya pun tak jauh berbeda yang menyatakan "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa secara keseluruhan rokok elektrik tampaknya kurang berbahaya daripada rokok biasa, tetapi mereka memiliki logam beracun yang tinggi seperti nikel dan kromium dan ini sangat menghawatirkan". 
Namun dipercaya ini disebabkan oleh cartridge dari rokok elektronik yang mungkin saja dengan pembenahan cartridge potensi bahaya dapat ditekan. Perlu diingat bahwa merokok tidak baik bagi kesehatan tidak hanya kesehatan si perokok saja melainkan kesehatan orang sekitar. Matikanlah rokok sebelum anda dimatikan rokok!!

Minggu, 12 Juli 2015

Testis Tidak Turun, Hati Hati Kriptorkismus

Kasus testis yang tidak turun (undescended testis atau kriptorkismus) juga sering dijumpai pada anak laki-laki. Pengertian testis yang tidak turun adalah testis yang tidak turun ke dalam posisi yang seharusnya (skrotum) sebelum anak dilahirkan. Testis terbentuk di dalam perut saat perkembangan janin yaitu pada minggu terakhir menjelang kelahiran. Kasus ini lebih sering ditemukan pada bayi yang lahir prematur karena proses turunnya testis seringkali belum sempurna di mana testis kerap berhenti pada salah satu lokasi tahap penurunan testis seperti dalam perut, lipat paha ataupun diatas kantung zakar.
Selain karena faktor prematur, faktor lain seperti berat badan bayi lahir rendah kehamilan, letak sungsang, diabetes saat kehamilan dan riwayat keluarga pun dapat menyebabkan anak mengalami kriptorkismus. Namun  kelainan ini mudah dipantau oleh orangtua apabila melihat kantong testis anak kosong atau penampakan kantong testis tidak simetris sehingga dapat segera ditangani.
Pada kasus testis tidak turun, biasanya dokter tidak segera melakukan tindakan tetapi memantau perkembangan bayi selama 3 bulan pertama. Ada kemungkinan testis akan turun sendiri setelah tiga bulan pertama kelahiran karena hormon testosteron masih tinggi. Apabila selama 6 bulan sampai 1 tahun testis tidak turun maka harus dilakukan tindakan penurunan testis. Namun sebelum melakukan tindakan operasi, dokter biasanya menelusuri terlebih dahulu dimana letak testis tersembunyi, biasanya ada di lipat paha atau di dalam perut. Apabila letak testis ada di lipatan paha maka tindakan pencarian dapat dilakukan dengan meraba atau menggunakan USG. Sementara apabila letak testis ada di dalam perut maka perlu bantuan Laparaskopi. Tindakan operasi dilakukan untuk mengejar ketertinggalan perkembangan testis selama 4 tahun kedepan. 
Kasus testis tidak turun yang tidak segera ditangani pada usia sebelum pubertas dapat menyebabkan infertilitas. Sementara pada usia setelah pubertas dapat menyebabkan tumor atau kanker bahkan diperkirakan bila terlambat ditangani pasien kriptorkismus mempunyai risiko keganasan 3,7-7,5 x populasi normal atau dapat dikatakan pasien kriptorkismus berisiko untuk  mengalami kanker 3,7-7,5 kali.

Ragam Kelainan Bawaan Pada Penis : Inconspicuous penis


Kelainan bawaan pada laki-laki kerap dijumpai salah satunya ialah inconspicous penis di mana pada kondisi ini penis tidak muncul atau tampak kecil. Inconspicous penis dibagi menjadi berbagai klasifikasi seperti Buried/concealed penis yaitu penis yang terbenam, Webbed penis yaitu kulit kantung kantung zakar bersatu bersatu dengan kulit yang menutupi bagian bawah penis, Trapped penis (penis yang tidak muncul pasca tindakan) dan Megaprepusium yaitu penyempitan bagian ujung kulit penis sehingga menyebabkan kulit penis berlebih dan menutupi kepala/ glans penis. 
Penyebab penis tampak kecil diantaranya ialah kegemukan/obesitas, kelainan pada jaringan ikat di bawah kulit penis yang menyebabkan penis tidak terfiksasi dan mengalami retraksi, defisiensi kulit penis dan tertutupnya lubang kencing oleh kulit penis (fimosis atau stenosis). 
Kelainan genital ini tentunya akan memiliki dampak jangka panjang seperti gangguan psikologis karena bentuk dan ukuran berbeda dengan teman sebayanya sehingga penatalaksanaanya harus segera dilakukan dengan cara operasi. 

Kamis, 09 Juli 2015

Turunkan Risiko Disfungsi Ereksi dengan Cara ini

Disfungsi Ereksi (ED) atau impotensi adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual. Tak ayal DE menghancurkan pria bagaimana tidak pria dengan DE biasanya mengalami penurunan rasa percaya diri, stres dan masalah hubungan seks dengan pasangan. Mayoritas kasus DE disebabkan oleh masalah fisik termasuk tekanan darah tinggi, kelebihan berar badan, obesitas dan tinggi kolesterol namun DE juga dapat dipicu oleh masalah psikologi. DE telah menghantui 18 juta pria di Amerika usia 20 tahun keatas.   
Namun tak perlu khawatir, para peneliti asal Amerika telah menemukan cara simpel untuk menekan risiko ini yaitu dengan konsumsi kopi 2-3 cangkir perharinya di mana cara ini ampuh turunkan risiko DE hingga 42%. Hal ini jauh lebih baik ketimbang seseorang yang hanya mengonsumsi kopi hanya 1 cangkir perharinya atau bahkan tidak sama sekali.  Namun perlu diingat bahwa hal ini tidak berlaku bagi kalian yang mengalami diabetes  dan sebaiknya kopi tidak terlalu banyak mengandung gula. 

Ini Komplikasi dari Kutil Kelamin


Apabila anda kerap melakukan hubungan seks tanpa kondom, hubungan seks tanpa kondom dengan banyak orang yang berbeda, hubungan seks dengan seseorang yang sejarah seksualnya tidak diketahui, memiliki infeksi virus lainnya (seperti HIV atau herpes ) pada waktu yang sama, kemungkinan besar anda dan pasangan anda berpotensi mengalami kutil kelamin. Sebelumnya kutil kelamin disebabkan oleh human papiloma virus atau HPV tipe 6 dan 11 di mana penularan terjadi akibat hubungan seksual walaupun tak menampik masih ada cara penularan lainnya namun kasusnya masih sangat jarang.  
Jika anda mengalami kutil kelamin sebaiknya anda langsung menghubungi dokter anda bila anda tidak mau mendapatkan komplikasi akibat penyakit ini. Komplikasi berupa kanker dan masalah kehamilan. Kanker yang sering timbul berupa kanker serviks, vulva, anus dan penis.Selain itu penelitian pun mengungkapkan bahwa infeksi HPV erat kaitannya dengan kanker kepala, leher dan mulut. 

Selain kanker, penyakit ini juga sangat mengganggu kehamilan pada ibu hamil yang mengidap penyakit ini maka akan memiliki masalah buiang air kecil sedangkan jika kutil berada di dinding vagina maka jaringan vagina akan meregang. Ibu dengan kutil kelamin juga memiliki risiko yang sangat kecil untuk melahirkan pervaginam atau normal karena bisa saja bayi yang dikandungnya mengalami kutil di tenggorokannya. Kutil ditenggorokan juga bisa terjadi ketika seseorang melakukan oral seks dimana pasangannya terlebih dahulu memiliki infeksi atau kuman HPV 6 dan 11.



Kutil Kelamin : Penyebab hingga Pengobatan



Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori infeksi menular seks atau IMS atau dapat dikatakan bahwa penyakit ini dapat menular melalui hubungan seks walaupun tak menampik ada cara penularan lainnya namun kasusnya sangat jarang. 90-100% kejadian kutil kelamin disebabkan oleh human papiloma virus atau HPV tipe 6 dan 11.  
Menurut data WHO tahun 2012, 1 kasus baru kutil kelamin didiagnosis setiap detiknya dan sekitar 89.192 kasus baru kutil kelamin didiagnosis di dunia setiap harinya. Kejadian kutil kelamin di Indonesia meningkat pesat pada tahun-tahun belakangan ini. Di poliklinik Infeksi Menular Seksual (IMS) Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, kutil kelamin menduduki peringkat pertama kasus baru infeksi menular seksual pada periode 2008-2011 dengan angka kejadian berkisar 20,5-26% dari seluruh infeksi menular seksual. 
Walaupun penyakit ini tidak membunuh penderitanya namun penderita tentu dirugikan karena hal ini karena biaya perawatan yang cukup mahal apalagi dampak psikologis yang berat pada penderita. Pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan juga pada leher rahim (serviks). Kutil kelamin dapat menyebabkan gejala seperti terbakar, gatal, atau nyeri, sedangkan pada pria, kutil kelamin muncul di penis atau area sekitar penis. 
Beberapa kutil kelamin dapat dihilangkan dengan teknik pembekuan, pembakaran atau menggunakan laser. Jika kutil kelamin tidak merespon pengobatan ini, dokter dapat melakukan operasi untuk membuangnya. Ada kemungkinan bahwa kutil kelamin dapat muncul kembali setelah pengobatan karena jenis HPV yang menyebabkannya masih ada. Sedangkan cara mencegahnya dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksin HPV 3 kali dan melakukan hubungan seksual dengan 1 pasangan saja. 











Kamis, 02 Juli 2015

Penis Berukuran Kecil, Salah Satu Ragam Kelainan Genital Pada Anak

Kelainan bawaan genital pada anak laki-laki merupakan kelainan yang relatif sering dijumpai ketimbang kelainan pada wanita. Salah satu kelainan bawaan genital ialah penis berukuran kecil atau mikropenis. Mikropenis dapat dikatakan bila ukuran penis lebih kecil dibandingkan urutan rerata normal (>2,5 standar deviasi). Untuk bayi baru lahir dikatakan mikropenis jika panjang kurang dari 2 cm sedangkan pada pria dewasa panjangnya kurang dari 9cm tanpa disertai kelainan struktur penis. 

Penyebabnya ialah kelainan sekresi atau kerja hormon yang berperan dalam pembentukan alat kelamin laki-laki. Berdasarkan berbagai studi mengenai kasus tersebut, diketahui adanya zat kimia yang mengganggu atau mengubah fungsi endokrin yang disebut endocrine disrupter chemicals (EDC). Zat pengganggu itu dapat menghambat kerja androgen, terutama mengganggu substansi yang bertanggung jawab dalam pembentukan organ seksual dan perkembangan karakteristik sekunder laki-laki.

EDC tersebut antara lain sejumlah zat yang terdapat dalam pestisida kimia, misalnya diklorodifeniltrikloroetan (DDT). Namun, ukuran kelamin anak laki-laki yang mengalami mikropenis masih bisa dinormalkan dengan terapi hormonal bila dilakukan perawatan sejak dini dan tidak bisa diobati bila kelainan ini baru ketahuan saat laki-laki sudah menginjak usia dewasa atau terapi terbaik dilakukan saat anak menjelang masa pubertas, sekitar usia 10-11 tahun. 

Beginilah Cara Pembawa Sifat Turunkan Thalassemia pada Keturunannya

Cara pembawa sifat menurunkan thalassemia ialah dengan cara menikah. Jika salah satu dari orang tua menderita pembawa sifat sedangkan sisanya normal maka kemungkinan anak menjadi thalassemia minor atau pembawa sifat ialah 50% dan normal 50%. Namun anak tidak mungkin mengalami thalassemia mayor. 

Sedangkan jika kedua orang tua menderita pembawa sifat maka ada tiga kemungkinan yaitu 25% kemungkinan anak memiliki darah normal atau tidak mengidap thalasemia, 50% menjadi pembawa sifat thalassemia dan 25% sisanya berkemungkinan mengidap thalassemia mayor. 

Karena berkaitan dengan keturunan, pasangan yang ingin menikah dianjurkan untuk memeriksakan darahnya untuk di uji thalassemia dengan harapan angka thalassemia dapat dicegah. Bila anda mengalami thalassemia pembawa sifat jauh lebih baik jika memilih pasangan normal dengan harapan anda tidak memiliki keturunan pengidap thalassemia. 
Sedangkan jika anda dan pasangan anda mengidap thalassemia pembawa sifat dan memutuskan untuk tetap menikah alangkah baiknya jika selama kehamilan terus kontrol ke dokter untuk mengetahui kondisi anak anda apakah pengidap thalassemia mayor, thalassemia minor seperti anda atau normal. Dan anda harus memperhitungkan dan menerima segala konsekuensinya mengingat anak dengan thalassemia mayor membutuhkan donor darah sepanjang hidupnya.   

Ini Bedanya Thalassemia dengan Anemia


Dengan absennya rantai pembentuk hemoglobin pada penderita thalassemia maka tubuh akan kekurangan sel darah merah yang sebagian besar berisikan zat besi. Hal ini menyebabkan kerapnya gejala thalassemia tertukar dengan anemia ringan. Anemia sendiri merupakan kondisi terlalu sedikitnya hemoglobin dalam darah di mana anemia kerap disebabkan oleh kekurangan zat besi atau dapat dikatakan anemia diakibatkan karena seseorang tidak mengonsumsi zat besi dalam jumlah cukup sehingga pembentukan hemoglobin berkurang yang berakibat seseorang tidak memiliki hemoglobin yang cukup.

Sedangkan thalassemia disebabkan karena gangguan pembentukan hemoglobin normal dan tidak ada hubungannya dengan zat besi yang diperoleh dari makanan melainkan ini penyakit keturan yang diperoleh dari orang tua. Sehingga ini sangatlah berbeda.  

Setiap Tahunnya 100.000 anak lahir di dunia mengidap Thalassemia

Thalassemia merupakan suatu kelainan sel darah merah yang disebabkan berkurang atau tidak dibentuknya bahan pembentuk haemoglobin yang berakibat sel darah merah mudah pecah. Kelainan darah ini banyak diderita oleh masyarakat dunia, khususnya pada orang yang berasal dari daerah Laut Tengah, Timur Tengah atau Asia. Namun kelainan ini jarang di temukan pada orang yang berasal dari Eropa Utara. Diperkirakan setiap tahunnya setidaknya terdapat 100.000 anak yang lahir di dunia dengan thalassemia mayor sedangkan di Indonesia tidak kurang dari 3.000 anak lahir dengan penyakit tersebut. 

Apa itu Thalassemia Mayor? Sebelumnya secara klinis thalassemia dibagi menjadi 3 bagian yaitu Thalassemia Mayor, Thalassemia Intermedia dan Thalassemia Minor. Thalassemia Mayor merupakan suatu penyakit darah yang diderita sejak lahir  di mana anak anak yang memiliki thalassemia mayor tidak dapat membentuk haemoglobin yang cukup dalam darah mereka sehingga penderita penyakit turunan ini wajib melakukan transfusi darah demi keberlangsungan hidup. 

Thalassemia intermedia memiliki gejala yang sama dengan thalassemia mayor namun thalassemia intermedia tidak selalu membutuhkan transfusi darah layaknya mayor. Sedangkan thalassemia minor merupakan pembawa sifat thalassemia atau dapat dikatakan orang thalassemia minor merupakan orang sehat namun dapat menurunkan thalassemia mayor pada keturunannya dengan catatan pasangannya juga pembawa sifat thalassemia. Penderita thalassemia minor pun layaknya orang sehat pada umumnya.